A. Analisis Rasio
Likuiditas
Analisa rasio likuiditas adalah
analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dan kewajiban yang sudah jatuh tempo.
Beberapa rasio likuiditas yang
sering dipergunakan dalam menilai kinerja suatu bank antara lain adalah sbb:
Cash ratio:
Adalah rasio alat likuid terhadap
dana pihak ketiga yang dihimpun bank yang harus segera dibayar.
Jumlah Alat Likuid X 100%
Pinjaman
Yang Harus Segera Dibayar
- Alat likuid (Kas, Rekening Giro Bank di BI),
- Pinjaman Yang Harus segera dibayar (deposan, simpanan nasabah)
Reserve requirement :
Likuiditas wajib minimum adalah
suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro di Bank Indonesia
bagi semua bank :
Jumlah Alat Likuid X 100%
Jumlah Dana
(Simpanan) Pihak Ketiga
Loan to deposit ratio
(LDR)
Ratio antara seluruh jumlah
kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank .
Jumlah Kredit Yang Diberikan X 100%
Total Dana Pihak
Ketiga + KLBI + Modal inti
·
Semakin tinggi rasio tersebut memberikan
indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan
·
Batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar
80%. Namun, batas toleransi berkisar
antara 85% dan 100%
Loan to asset ratio
Adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi
permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank
Jumlah Kredit Yang Diberikan
X 100%
Jumlah Asset
Rasio kewajiban bersih call money
Rasio ini menunjukkan besarnya
kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancer atau aktiva yang paling
likuid dari bank.
Kewajiban Bersih Call Money X 100%
Aktiva Lancar
B. Analisis Rasio Rentabilitas
Adalah alat untuk menganalisis
atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank
yang bersangkutan. Analisis rasio
rentabilitas suatu bank pada bab ini antara lain :
Return on assets
Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan .
Laba Bersih X 100%
Total
Aktiva
Return on equty (ROE)
Adalah perbandingan antara laba
bersih bank dengan modal sendiri
Laba Bersih X 100%
Modal
Sendiri
Rasio ini banyak diamati oleh
para pemegang saham bank (baik pemegang saham sendiri maupun pemegang saham
baru ) serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bnak yang
bersangkutan (jika bank telah go public)
Motif-motif investor di pasar modal :
- Memperoleh dividen berdasarkan keputusan RUPS
- Mengejar Capital Gain jika bermain di bursa efek
- Mengusai perusahaan melalui pencapaian mayoritas saham
Rasio biaya (beban) operasional :
Adalah perbandingan antara biaya
operasional dan pendapatan operasiona
Biaya (Beban) operasional X 100%
Pendapatan Operasional
Rasio biaya operasional digunakan
untuk mengukur tingkat efisisensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasinya.
Net profit margin (NPM) Ratio :
Adalah rasio yang menggambarkan
tingkat laba yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima
dari kegiatan operasionalnya.
Laba Bersih
X 100%
Pendapatan Operasional
C. Analisis Rasio Solvabilitas
Adalah analisis yang digunakan
untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjang atau
kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi
bank. Beberapa rasio yang diuraikan sbb
:
Capital adequaty ratio (CAR)
Adalah rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan
pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat,
pinjaman (utang), dan lain-lain.
Modal Bank
X 100%
Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko
CAR merupakan indicator terhadap
kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari
kerugian-kerugian yang disebabkan oleh aktiva beresiko.
Debt to equity ratio
Adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atas seluruh utang-utangnya,
baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari modal
bank sendiri.
Jumlah Utang
X 100%
Jumlah Modal Sendiri
Long term debt to assets rasio
Rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau dananya
diperoleh dari sumber-sumber utang jangka panjang (jatuh tempo di atas satu
tahun).
Utang Jangka Panjang X 100%
Total Aktiva
Tingkat Kesehatan Bank
Metode CAMEL, berisikan
langkah-langkah yang dimulai dengan menghitung besarnya masing-masing rasio
pada komponen-komponen berikut :
- C : Capital (untuk rasio-rasio kecukupan modal bank)
- A : Asset ( untuk rasio-rasio kualitas aktiva)
- M: Management (untuk menilai kualitas manajemen)
- E : Earnings (untuk rasio-rasio rentabilitas bank)
- L : Liquidity (untuk rasio-rasio likuiditas bank)
Penghitungan tingkat kesehatan
suatu bank umum dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah I : Menghitung rasio berdasarkan rumus yang
ditetapkan
Langkah II : Menghitung besarnya nilai (kredit
point) untuk masing-masing komponen CAMEL.
Langkah III : Mengalikan nilai kredit (kredit point)
tersebut dengan bobot bagi masing-masing komponen CAMEL
Langkah IV : Menjumlahkan seluruh nilai komponen
CAMEL
Langkah V :
Memperhitungkan nilai kepatuhan berkaitan dengan :
- Pemberian kredit usaha kecil (KUK)
- Pemberian kredit ekspor
- Pelanggaran batas maksimum pemberian kredit
- Ketentuan tentang posisi devisa neto
Langkah VI : Menetapkan
kategori kesehatan bank yang bersangkutan
Rasio- rasio untuk Perhitungan
Tingkat Kseshatan Bank
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal inti bank terdiri atas
modal disetor, agio saham, cadangan umum dan laba ditahan. Yang termasuk modal
pelengkap antara lain adalah cadangan revaluasi aktiva tetap .
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, Bank
yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR paling
sedikit 8 %
Nilai CAR = 0% atau negatif,
nilai kredit = 0
Untuk setiap kenaikan 0,1%, nilai
kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
Nilai CAR maksimum 100, apabila
CAR 10%
Bobot CAMEL untuk kecukupan modal
(CAR) adalah 25%
Modal inti + Modal Pelengkap X 100%
ATMR (neraca) + ATMR
(rekening administrasi
Bad Debt Ratio (BDR)
Utang Jangka
Panjang X
100%
Total Aktiva Produktif
Aktiva produktif meliputi :
- Kredit yang diberikan bank dan telah dicairkan
- Surat-surat berharga (baik surat berharga pasar uang maupun surat beharga pasar produktif)
- Penyertaan saham
- Tagihan pada bank lain
Kategori kolektibilitas kredit
No
|
Kategori Kredit
|
Kriteia
|
Kategori kredit
|
No
|
1
2
3
|
Lancar
Perhatian Khusus
Kurang Lancar
|
Lihat
Lampiran
|
Diragukan
Macet
|
4
5
|
Nilai kredit rasio aktiv produktif yang diklasifikasikan dihitung sbb :
- Untuk BDR = 15,5% atau lebih nilai kredit = 0
- Untuk setiap penurunan 0,15%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
Bobot Camel untuk Bad Debt adalah
25%
Cadangan Aktiva Yang Diklasifikasikan
No
|
Kategori Kredit
|
Cadangan Yang Wajib
Dibentuk
|
1
2
3
4
5
|
Lancar
Perhatian khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
|
0% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
5% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
15% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
50% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
100% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
|
Jumlah APYD
|
Jumlah dari seluruh nilai di
atas
|
Nilai kredit rasio penyisihan
(cadangan) penghapusan aktiva produktif yang diklasifikan di hiyung sbb :
Untuk rasio = 0 (tidak memiliki
cadangan/ penyisihan), nilai kredit = 0
Untuk setiap kenaikan sebesar 1%,
nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
Bobot CAMEL untuk penyishan
cadangan bagi APYD adalah 5%
Penilaian Kemampuan Manajemen
Bank Indonesia telah menyusun 250 buah
pertanyaan untuk penilaian kemampuan manajemen yang terdiri sebagai berikut :
Jumlah Pertanyaan
|
Aspek Manajemen Yang Diminta
|
Bobot CAMEL
|
22 buah
50 buah
125 buah
25 buah
25 buah
|
Manajemen permodalan
Manajemen aktiva
Manajemen umum
Manajemen rentabilitas
Manajemen rentabilitas
|
|
100 buah
|
Total bobot CAMEL
|
100 %
|
Setiap pertanyaan yang dapat
dijawab “ya “ ( positif oleh pihak manajemen bank umum, bank tersebut memperoleh
nilai kredit sebesar 0,4). Hasil
pemjumlahan setiap jawaban “ya” akan menentukan nilai kredit dalam komponen
CAMEL. Selanjutnya angka nilai kredit
ini dikalikan dengan bobot CAMEL untuk manajemen (25%) sehingga diperoleh nilai
CAMEL untuk komponen “M”
Return On Total Assets (ROA)
Laba Sebelum Pajak X 100%
Total Aktiva
Penghitungan nilai kredit
dilakukan sbb :
Untuk ROA sebesar 100% atau lebih
nilai kredit = 0
Untuk setiap kenaikan 0,15%,
nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
Selanjutnya nilai kredit ini
dikalikan dengan bobot CAMEL untuk bobot
CAMEL untuk ROA (5%) sehingga menghasilkan nilai CAMEL untuk komponen ROA
tersebut.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Beban Operasional X 100%
Pendapatan Operasional
Nilai kredit dapat dihitung sbb :
- Untuk rasio 100% atau lebih, nilai kredit = 0
- Untuk setiap penurunan sebesar 0,08, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
- Selanjutnya nilai kredit tersebut dikalikan bobot CAMEL untuk komponen BOPO
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Jumlah
Kredit Yang Diberikan
X 100%
Dana Pihak
Ketiga + KLBI + Modal Inti
- Jumlah kredit yang diberikan dalam rumus di atas adalah kredit yang diberikan bank yang sudah direalisasi/ ditarik/ dicairkan.
- Modal inti modal yang telah disetor pemilik bank
Nilai kredit Loan to Deposit
rasio dihitung sbb :
- Untuk rasio LDR sebesar 110% atau lebih, nilai kredit = 0
- Nilai rasio LDR di bawah 110% nilai kredit = 100
- Selanjut, nilai kredit tersebut dikalikan dengan bobot CAMEL untuk LDR 5%, sehingga diperoleh nilai CAMEL untuk komponen LDR
Rasio Net Call Money terhadap Current Assets
Net call money merupakan selisih obsolut
antara volume transaksi call money yang diberikan oleh bank umum kepada bank
lain dengan volume transaksi call money yang diterima oleh bank tersebut dari
bank lain. Current assets bank terdiri
atas kas giro di bank Indonesia,
serta piutang jangka pendek lainnya yang dapat segera dicairkan bila diperlukan
(alat-alat likuid )
Nilai kreditnya dihitung sebagai
berikut :
- Untuk rasio 100% atau lebih, nilai kredit = 0
- Utuk setiap penurunan 1%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
- Nilai kredit yang diperoleh dengan perhituangan di atas dikalikan dengan bobot CAMEL, untuk ratio nett money terhadap current (5%) sehingga diperoleh nilai CAMEL-nya.
Penjumlahan nilai CAMEL yang
telah dikalikan dengan bobotnya masing-masing seperti diuraikan di atas akan
diperoleh nilai CAMEL secara keseluruhan.
Pelaksanaan Ketentuan Yang Mempengaruhi Hasil Penilaian :
Tingkat kesehatan suatu bank umum
sangat dipengaruhi oleh sanksi yang diberikan kepada bank yang bersangkutan
dalam mematuhi/melaksanakan ketentuan-ketentuan perbankan sebagai berikut :
Ketentuan tentang pemberian kredit usaha kecil (KUK). Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemberian kredit usaha kecil antara lain sbb :
- Bank yang memberikan KUK mencapai mencapai 20% , diberikan tambahan nilai kredit (NK =1)
- Setiap kelebihan 1% pemberian KUK, NK ditambah 0,25% dengan maksimum 4
- Setiap kekurangan 1% , NK dikurangi 0,25% dengan maksimum 5
Ketentuan tentang pemberian kredit ekspor. Ketentuan tersebut antara lain sebagai
berikut :
- Bank yang dapat memberikan kredit ekspor mencapai 50%, diberikan tambahan nilai kredit 1
- Untuk setiap kelebihan 1% dari kewajiban pemberian kredit ekspor, nilai kreditnya ditambah 0,25% dengan maksimum 4.
- Untuk setiap kekurangan 1%, nilai kredit dikurangi 0,25 dengan maksimum 5
Ketentuan tentang batas maksimum pemberian kredit :
- Sanksi pelanggaran BMPK yang diberikan kepada peminkam (debitur tunggal),
- Kelompok peminjam (debitor group), dan
- Pihak-pihak yang terkait dengan bank (pemilik bank, kounitas, serta direksi bank)
Apabila terjadi pelanggaran BPMK
dengan tanpa melihat besarnya BMPK, maupun jenis nilai kreditnta dikurangi
5. Untuk setiap kenaikan 1% pelanggaran BPMK, nilai kreditnya dikurangi
lagi 0,05 dengam maksimum 10 .
Ketentuan tentang posisi devisa Neto
Pelanggaran PDN di hitung, atas
dasar jumlah pelanggan yang terkait dalam satu bulan dengan didasarkan pada
laporan mingguan yang memuat jumlah pelanggaran perhari, baik untuk setiap jenis
valuta maupun secara total. Untuk setiap
1% pelanggaran PDN, nilai kredit dikurangi 0,05 dengan maksimum 5.
CAMEL Plus (nilai kredit CAMEL
ditambah atau dikurangi rewars atau penalty), ditetapkan empat golongan
predikat sbb :
No
|
Nilai Kredit CAMEL
|
Predikat
|
1
2
3
4
|
81 – 100
66 - < 81
51 - < 66
0 - < 51
|
Sehat
Cukup Sehat
Kurang Sehat
Tidak Sehat
|
Tingkat kesehatan bank yang
sehat, cukup sehat, atau kurang sehat, akan diturunkan menjadi tidak sehat,
apabila terdapat :
- Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan dalam bank yang bersangkutan.
- Campur tangan pihak-pihak di luar bank dalam kepengurusan (manajemen) bank termasuk di dalamnya kerjasama yang tidak wajar, sehingga salah satu atau beberapa kantornya berdiri sendiri.
- Windows dressing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang secara materiil berpengaruh terhadap keadaan keuangan sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank.
- Praktek bank dalam bank atau melakukan usaha bank di luar pembukuan bank, dan
- Kesulitan keuangan yang mengakibatkan penghentian sementara atau pengunduran diri dari keikut sertaan dalam kliring
1 comment:
terima kasih
Post a Comment