Thursday, 3 May 2012

Manajemen Bank: ANALISIS KINERJA BANK dan TINGKAT KESEHATAN BANK


A. Analisis Rasio Likuiditas
Analisa rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dan kewajiban yang sudah jatuh tempo.
Beberapa rasio likuiditas yang sering dipergunakan dalam menilai kinerja suatu bank antara lain adalah sbb:

Cash ratio:
Adalah rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun bank yang harus segera dibayar.
                                                 Jumlah Alat Likuid                           X 100%
                                    Pinjaman Yang Harus Segera Dibayar
                      
  • Alat likuid (Kas, Rekening Giro Bank di BI),
  • Pinjaman Yang Harus segera dibayar    (deposan, simpanan nasabah)

Reserve requirement :
Likuiditas wajib minimum adalah suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro di Bank Indonesia bagi semua bank :


                                                   Jumlah Alat Likuid                          X 100%
                                    Jumlah Dana (Simpanan) Pihak Ketiga

Loan to deposit ratio (LDR)
Ratio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank .

                                        Jumlah Kredit Yang Diberikan                          X 100%
                                   Total Dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal inti

·        Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan
·        Batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar 80%.  Namun, batas toleransi berkisar antara 85% dan 100%

Loan to asset ratio
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank

                                          Jumlah Kredit Yang Diberikan              X 100%
                                                       Jumlah Asset


Rasio kewajiban bersih call money
Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancer atau aktiva yang paling likuid dari bank.


                                         Kewajiban Bersih Call Money                         X 100%
                                                        Aktiva Lancar


B. Analisis Rasio Rentabilitas
Adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.  Analisis rasio rentabilitas suatu bank pada bab ini antara lain :

Return on assets
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan .

                                                        Laba Bersih                             X 100%
                                                        Total Aktiva

Return on equty (ROE)
Adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri

                                                         Laba Bersih                             X 100%
                                                        Modal Sendiri

Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank (baik pemegang saham sendiri maupun pemegang saham baru ) serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bnak yang bersangkutan  (jika bank telah go public)

Motif-motif investor di pasar modal :
  1. Memperoleh dividen berdasarkan keputusan RUPS
  2. Mengejar Capital Gain jika bermain di bursa efek
  3. Mengusai perusahaan melalui pencapaian mayoritas saham

Rasio biaya (beban) operasional :
Adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasiona

                                                Biaya (Beban) operasional                 X 100%
                                                 Pendapatan Operasional       

Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisisensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Net profit margin (NPM) Ratio :
Adalah rasio yang menggambarkan tingkat laba yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.

                                                        Laba Bersih                              X 100%
                                                 Pendapatan Operasional       

C. Analisis Rasio Solvabilitas
Adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjang atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank.  Beberapa rasio yang diuraikan sbb :
Capital adequaty ratio (CAR)
Adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain.

                                                        Modal Bank                               X 100%
                                       Aktiva Tertimbang Menurut Resiko        

CAR merupakan indicator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian yang disebabkan oleh aktiva beresiko.

Debt to equity ratio
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atas seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari modal bank sendiri.

                                                         Jumlah Utang                             X 100%
                                                   Jumlah Modal Sendiri        

Long term debt to assets rasio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber-sumber utang jangka panjang (jatuh tempo di atas satu tahun).

                                               Utang Jangka Panjang                              X 100%
                                                     Total Aktiva       


Tingkat Kesehatan Bank
Metode CAMEL, berisikan langkah-langkah yang dimulai dengan menghitung besarnya masing-masing rasio pada komponen-komponen berikut :
  1. C : Capital            (untuk rasio-rasio kecukupan modal bank)
  2. A : Asset              ( untuk rasio-rasio kualitas aktiva)
  3. M: Management   (untuk menilai kualitas manajemen)
  4. E :  Earnings         (untuk rasio-rasio rentabilitas bank)
  5. L : Liquidity         (untuk rasio-rasio likuiditas bank)

Penghitungan tingkat kesehatan suatu bank umum dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah I      : Menghitung rasio berdasarkan rumus yang ditetapkan
Langkah II   : Menghitung besarnya nilai (kredit point) untuk masing-masing komponen CAMEL.
Langkah III  : Mengalikan nilai kredit (kredit point) tersebut dengan bobot bagi masing-masing komponen CAMEL
Langkah IV   : Menjumlahkan seluruh nilai komponen CAMEL
Langkah V     : Memperhitungkan nilai kepatuhan berkaitan dengan :
  • Pemberian kredit usaha kecil (KUK)
  • Pemberian kredit ekspor
  • Pelanggaran batas maksimum pemberian kredit
  • Ketentuan tentang posisi devisa neto
Langkah VI    : Menetapkan kategori kesehatan bank yang bersangkutan

Rasio- rasio untuk Perhitungan Tingkat Kseshatan Bank

Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal inti bank terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan umum dan laba ditahan. Yang termasuk modal pelengkap antara lain adalah cadangan revaluasi aktiva tetap .

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, Bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8 %

Nilai CAR = 0% atau negatif, nilai kredit = 0
Untuk setiap kenaikan 0,1%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
Nilai CAR maksimum 100, apabila CAR 10%

Bobot CAMEL untuk kecukupan modal (CAR) adalah 25%

                                           Modal inti + Modal Pelengkap                   X 100%
                            ATMR (neraca) + ATMR (rekening administrasi                       

Bad Debt Ratio (BDR)

                                             Utang Jangka Panjang                              X 100%
                                             Total Aktiva Produktif     

Aktiva produktif meliputi :
  1. Kredit yang diberikan bank dan telah dicairkan
  2. Surat-surat berharga (baik surat berharga pasar uang maupun surat beharga pasar produktif)
  3. Penyertaan saham
  4. Tagihan pada bank lain

Kategori kolektibilitas kredit
No
Kategori Kredit
Kriteia
Kategori kredit
No
1
2
3
Lancar
Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Lihat
Lampiran
Diragukan
Macet
4
5

Nilai kredit rasio aktiv produktif yang diklasifikasikan dihitung sbb :
  1. Untuk BDR = 15,5% atau lebih nilai kredit = 0
  2. Untuk setiap penurunan 0,15%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100

Bobot Camel untuk Bad Debt adalah 25%

Cadangan Aktiva Yang Diklasifikasikan
No
Kategori Kredit
Cadangan Yang Wajib Dibentuk
1
2
3
4
5
Lancar
Perhatian khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
0% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
5% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
15% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
50% X besarnya rekening dalam kategori tersebut
100% X besarnya rekening dalam kategori tersebut

Jumlah APYD
Jumlah dari seluruh nilai di atas

Nilai kredit rasio penyisihan (cadangan) penghapusan aktiva produktif yang diklasifikan di hiyung sbb :
Untuk rasio = 0 (tidak memiliki cadangan/ penyisihan), nilai kredit = 0
Untuk setiap kenaikan sebesar 1%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100

Bobot CAMEL untuk penyishan cadangan bagi APYD adalah 5%

Penilaian Kemampuan Manajemen
Bank Indonesia telah menyusun 250 buah pertanyaan untuk penilaian kemampuan manajemen yang terdiri sebagai berikut :

Jumlah Pertanyaan
Aspek Manajemen Yang Diminta
Bobot CAMEL
22   buah
50   buah
125 buah
25   buah
25   buah
Manajemen permodalan
Manajemen aktiva
Manajemen umum
Manajemen rentabilitas
Manajemen rentabilitas

100 buah
Total bobot CAMEL
100 %

Setiap pertanyaan yang dapat dijawab “ya “ ( positif oleh pihak manajemen bank umum, bank tersebut memperoleh nilai kredit sebesar 0,4).  Hasil pemjumlahan setiap jawaban “ya” akan menentukan nilai kredit dalam komponen CAMEL.  Selanjutnya angka nilai kredit ini dikalikan dengan bobot CAMEL untuk manajemen (25%) sehingga diperoleh nilai CAMEL untuk komponen “M”

Return On Total Assets (ROA)

                                                   Laba Sebelum Pajak                               X 100%
                                                         Total Aktiva     

Penghitungan nilai kredit dilakukan sbb :
Untuk ROA sebesar 100% atau lebih nilai kredit = 0
Untuk setiap kenaikan 0,15%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
Selanjutnya nilai kredit ini dikalikan  dengan bobot CAMEL untuk bobot CAMEL untuk ROA (5%) sehingga menghasilkan nilai CAMEL untuk komponen ROA tersebut.

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

                                                    Beban Operasional                                X 100%
                                                Pendapatan Operasional      

Nilai kredit dapat dihitung sbb :
  1. Untuk rasio 100% atau lebih, nilai kredit = 0
  2. Untuk setiap penurunan sebesar 0,08, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
  3. Selanjutnya nilai kredit tersebut dikalikan bobot CAMEL untuk komponen BOPO



Loan to Deposit Ratio (LDR)

                                         Jumlah Kredit Yang Diberikan                                 X 100%
                                   Dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti 

  • Jumlah kredit yang diberikan dalam rumus di atas adalah kredit yang diberikan bank yang sudah direalisasi/ ditarik/ dicairkan.
  • Modal inti modal yang telah disetor pemilik bank

Nilai kredit Loan to Deposit rasio dihitung sbb :
  1. Untuk rasio LDR sebesar 110% atau lebih, nilai kredit = 0
  2. Nilai  rasio LDR di bawah 110% nilai kredit = 100
  3. Selanjut, nilai kredit tersebut dikalikan dengan bobot CAMEL untuk LDR 5%, sehingga diperoleh nilai CAMEL untuk komponen LDR

Rasio Net Call Money terhadap Current Assets
Net call money merupakan selisih obsolut antara volume transaksi call money yang diberikan oleh bank umum kepada bank lain dengan volume transaksi call money yang diterima oleh bank tersebut dari bank lain.  Current assets bank terdiri atas kas giro di bank Indonesia, serta piutang jangka pendek lainnya yang dapat segera dicairkan bila diperlukan (alat-alat likuid )

Nilai kreditnya dihitung sebagai berikut :
  1. Untuk rasio 100% atau lebih, nilai kredit = 0
  2. Utuk setiap penurunan 1%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
  3. Nilai kredit yang diperoleh dengan perhituangan di atas dikalikan dengan bobot CAMEL, untuk ratio nett money terhadap current (5%) sehingga diperoleh nilai CAMEL-nya.
       
Penjumlahan nilai CAMEL yang telah dikalikan dengan bobotnya masing-masing seperti diuraikan di atas akan diperoleh nilai CAMEL secara keseluruhan.

Pelaksanaan Ketentuan Yang Mempengaruhi Hasil Penilaian :
Tingkat kesehatan suatu bank umum sangat dipengaruhi oleh sanksi yang diberikan kepada bank yang bersangkutan dalam mematuhi/melaksanakan ketentuan-ketentuan perbankan sebagai berikut :

Ketentuan tentang pemberian kredit usaha kecil (KUK).  Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian kredit usaha kecil antara lain sbb :
  1. Bank yang memberikan KUK mencapai mencapai 20% , diberikan tambahan nilai kredit (NK =1)
  2. Setiap kelebihan 1% pemberian KUK, NK ditambah 0,25% dengan maksimum 4
  3. Setiap kekurangan 1% , NK dikurangi 0,25% dengan maksimum 5

Ketentuan tentang pemberian kredit ekspor.  Ketentuan tersebut antara lain sebagai berikut :
  1. Bank yang dapat memberikan kredit ekspor mencapai 50%, diberikan tambahan nilai kredit  1
  2. Untuk setiap kelebihan 1% dari kewajiban pemberian kredit ekspor, nilai kreditnya ditambah 0,25% dengan maksimum 4.
  3. Untuk setiap kekurangan 1%, nilai kredit dikurangi 0,25 dengan maksimum 5
Ketentuan tentang batas maksimum pemberian kredit :
  • Sanksi pelanggaran BMPK yang diberikan kepada peminkam (debitur tunggal),
  • Kelompok peminjam (debitor group), dan
  • Pihak-pihak yang terkait dengan bank (pemilik bank, kounitas, serta direksi bank)

Apabila terjadi pelanggaran BPMK dengan tanpa melihat besarnya BMPK, maupun jenis nilai kreditnta dikurangi 5.  Untuk setiap kenaikan 1%  pelanggaran BPMK, nilai kreditnya dikurangi lagi 0,05 dengam maksimum 10 .

Ketentuan tentang posisi devisa Neto
Pelanggaran PDN di hitung, atas dasar jumlah pelanggan yang terkait dalam satu bulan dengan didasarkan pada laporan mingguan yang memuat jumlah pelanggaran perhari, baik untuk setiap jenis valuta maupun secara total.  Untuk setiap 1% pelanggaran PDN, nilai kredit dikurangi 0,05 dengan maksimum 5.

CAMEL Plus (nilai kredit CAMEL ditambah atau dikurangi rewars atau penalty), ditetapkan empat golongan predikat sbb :

No
Nilai Kredit CAMEL
Predikat
1
2
3
4
81 – 100
66 - < 81
51 - < 66
0 - < 51
Sehat
Cukup Sehat
Kurang Sehat
Tidak Sehat
 
Tingkat kesehatan bank yang sehat, cukup sehat, atau kurang sehat, akan diturunkan menjadi tidak sehat, apabila terdapat :

  1. Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan dalam bank yang bersangkutan.
  2. Campur tangan pihak-pihak di luar bank dalam kepengurusan (manajemen) bank termasuk di dalamnya kerjasama yang tidak wajar, sehingga salah satu atau beberapa kantornya berdiri sendiri.
  3. Windows dressing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang secara materiil berpengaruh terhadap keadaan keuangan sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank.
  4. Praktek bank dalam bank atau melakukan usaha bank di luar pembukuan bank, dan
  5. Kesulitan keuangan yang mengakibatkan penghentian sementara atau pengunduran diri dari keikut sertaan dalam kliring