PENGUKURAN RETURN REALISASI
Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan
bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu
sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan
investasi tersebut akan dilakukan. Unuk mengambil keputusan tersebut diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut :
- Menentukan kebijakan Investasi
- Pemodal menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilaksanakan. Tujuan investasi harus dinyatakan dalam baik dalam keuntungan maupun resiko.
- Pemodal yang bersedia menanggung risiko lebih besar (dan kerenanya mengharapkan memperoleh keuntungan yang lebih besar), akan mengalokasi danya pada sebagian besar sekuritas yang lebih berisiko.
- Pemodal yang meminjam dana dan menginvestasikan pada berbagai saham, akan menanggung resiko yang lebih tinggi dari pada pemodal yang menggunakan sertus persen modal sendirinya.
- Analisis Sekuritas
Tahap ini
berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Ada
dua filosofi dalam melakukan analisa sekuritas:
Pertama, mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin
terlalu rendah. Ada
berbagai cara untuk melakukan analitis ini, tetapi pada garis besarnya bisa
dikelompokkan dua yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
- Analisa teknikal menggunakan data (perubahan) harga di masa yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang.
- Analisa fundamental berupaya mengidentifikasi prospek perusahaan (lewat analisis terhadap factor-faktor yang mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.
Kedua, adalah mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah
wajar, kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak mampu mendeteksinya.
Pada dasarnya mereka yang menganut pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal
efisien. Dengan demikian pemilihan
sekuritas bukan didasarkan atas factor mispriced, tetapi didasarkan atas
preferensi risiko para pemodal ( pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi
akan memilih saham yang lebih berisiko)
3. Pembentukan Portofolio
·
Portofolio berarti sekumpulan investasi.
·
Tahap ini menyangkut identifikasi
sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan
ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut .
·
Pemilihan banyak sekuritas (diversifikasi)
dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung
4. Melakukan Revisi Portofolio
- Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki.
5
Evaluasi
kinerja portofolio
·
Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian
terhadap kinerja (performance) portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan
yang diperoleh maupun resiko yang ditanggung.
·
Tidak benar kalau suatu portofolio yang
memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik dari portofolio
lainnya.
Pengukuran Return
Beberapa pengukuran return
realisasi yang banyak digunakan adalah return total, return relative, kumulatif
return dan return disesuaikan.
Return total
Return total dari tahun 1990
sampai dengan 1996 dari PT”A” yang membayar dividen tahunan ditunjukkan di
tabel berikut ini:
Periode
|
Harga Saham (Pr)
|
Dividen (Dr)
|
Return (Rt)
|
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
|
1750
1755
1790
1810
2010
1995
1920
1935
|
100
100
100
150
150
200
200
200
|
_
0,060
0,077
0,095
0,193
0,047
0,113
0,112
|
Dividen setahun yang dibayarkan
adalah sebesar Rp.120,00. Harga saham
bulan kemarin adalah sebesar 1.010 dan bulan ini adalah sebesar Rp. 1.100. Return total bulan ini adalah 9,10%.
Dividen setahun yang dibayarkan
adalah sebesar Rp. 120,00. Harga saham bulan kemarin adalah sebesar Rp. 1.050
danbulan ini adalah sebesar Rp. 1.100. Return total bulan ini adalah 4,76%
Relatif return
Periode
|
Harga Saham (Pr)
|
Dividen (Dr)
|
Return (Rt)
|
Relatif Return
|
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
|
1750
1755
1790
1810
2010
1995
1920
1935
|
100
100
100
150
150
200
200
200
|
_
0,060
0,077
0,095
0,193
0,047
0,113
0,112
|
_
1,060
1,077
1,095
1,193
1,047
1,113
1,112
|
Kemakmuran Relatif
Periode
|
Return (Rt)
|
Realif Return
|
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
|
_
0,060
0,077
0,095
0,193
0,047
0,113
0,112
|
_
1,060
1,077
1,095
1,193
1,047
1,113
1,112
|
Periode
|
Capital Gain/Loss
|
Dividen Yield
|
Perubahan harga
|
Yield Kumulatif
|
Indeks Kemakmuran Kumulatif
|
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
|
0,0029
0,0199
0,0112
0,1105
-0,0522
0,0079
0,0078
|
0,0571
0,0570
0,0838
0,0829
0,0995
0,1050
0,1042
|
1,003
1,023
1,034
1,148
1,088
1,097
1,105
|
1,057
1,117
1,211
1,311
1,442
1,593
1,759
|
1,060
1,142
1,250
1,505
1,569
1.747
1,943
|
Return disesuaikan. Return yang dibahas sebelumnya adalah return
nominal yang hanya mengukur perubahan nilai uang tetapi tidak mempertimbangkan
tingkat daya beli dari nilai uang tersebut.
Untuk mempertimbangkan hal ini, return nominal perlu disesuaikan dengan
tingkat inflasi yang ada.
Contoh :
Return sebesar 17% yang diterima
setahun dari sebuah surat
berharga jika disesuaikan dengan tingkat inflasi sebesar 5% untuk tahun yang
sama, akan memberikan return riel sebesar :
R = [(1 + 0,17)/(1+0,05)] - 1
R = 0,11429 atau11,438ki
- Rata-rata geometrick rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu kewaktu.
- Resiko sebagai variabilitas return terhadap return yang diharapkan
- Resiko realisasi, metode yang banyak digunakan untuk mengukur resiko ini adalah deviasi standar
- Ketidakpastian berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya.
Return Ekspektasi
Return ekspektasi dapat dihitung
dengan mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan probabilitas
kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut.
Berikut ini merupakan tiga buah
hasil masa depan dengan probabilitas kemungkinan terjadinya untuk masing-masing
kondisi ekonomi yang berbeda.
Kondisi Perekonomian
|
Probabilitas
|
Tingkat Keuntungan
|
Makmur
Normal
Resesi
|
0,20
0,60
0,20
|
0,30
0,20
0,10
|
Tingkat keuntungan yang
diharapkan akan diperoleh bisa di hitung dengan cara sebagai berikut :
E(Ri) = 0,20 (0,30) + 0,60 (0,20) + 0,20 (0,10)
=
0,20 (20%)
Contoh kita hanya memperoleh
pengamatan selama enam periode, dan tidak dapat memperkirakan probabilitas
suatu tingkat keuntungan akan diperoleh.
Periode
|
Tingkat Keuntungan
|
1
2
3
4
5
6
|
0,20
0,25
0,30
0,20
0,30
0,20
|
Dalam persolan tersebut, tingkat
yang diharapkan dihitung dengan membagi jumlah tingkat keuntungan selama 6
periode dengan jumlah periode, yaitu :
E(Ri) = (0,20 + 0,25 + 0,30 + 0,20 + 0,30 + 0,20 )/ 6
=
0,242
No comments:
Post a Comment